Escherichia coli (E. coli) merupakan flora normal saluran
pencernaan manusia dan hewan. Bakteri E. coli ditemukan oleh seorang pakar
pedriatik asal jerman yang bernama Theodor Escherich pada tahun 1885. Genus
dari bakteri ini yaitu Escherichia, memiliki enam spesies termasuk
diantaranya E. coli. Menurut Shakespeare (2002), dari ke-6 spesies
tersebut, E. coli adalah bakteri yang paling patogen.
Klasifikasi
Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Phylum :
Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia coli
Spesies lain dari genus Escherichia tersebut, diantaranya
; E. albertii, E. blattae, E. fergusonii, E. hermannii, dan E. vulneris .
Morfologi
E. coli
Morfologi
|
Bentuk
|
Basil
|
Ukuran
|
0,4 – 0,7 μm X 1,4 μm
|
Motil
|
Flagella peritrik
|
Sifat
|
Gram negatif
|
Sifat
Biokimia
Uji Fisiologis
|
Glukosa
|
+ gas
|
Laktosa
|
+ gas
|
Manitol
|
+ gas
|
Maltosa
|
+ gas
|
Sukrosa
|
+ gas
|
Indol
|
+
|
MR
|
+
|
VP
|
-
|
SC
|
-
|
TSIA
|
+ (k/k)
|
Sifat
dan Daya Tahan E. coli
Bakteri E. coli bersifat aerob atau fakultatif anaerob.
Tumbuh baik pada suhu 37,5o C dengan pH 7 (dapat tumbuh pada
rentangan suhu 15o C – 45o C). Pada media identifikasi
Mac Conkey Agar (MCA) koloni bewarna merah . Pada media Endo Agar (EA) koloni
bewarna merah kilat logam/metalik. Bakteri ini dapat mati pada suhu 60o
C dalam waktu setengah jam, namun ada beberapa strain yang tahan. Dalam freezer
95% bakteri mati dalam waktu 2 jam. E. coli tidak tahan terhadap
desinfektan dan kekeringan.
E. coli memiliki beberapa antigen, yaitu :
- Antigen O (somatik) yang bersifat tahan panas atau termostabil, dan
terdiri dari lipopolisakarida yang mengandung glukosamin dan terdapat dinding
sel bakteri gram negatif.
- Antigen H (flagel) yang bersifat tidak tahan panas atau termolabil,
dan akan rusak pada suhu 100o C.
- Antigen K (kapsul)/envelop antigen yang terdapat pada
permukaan luar bakteri, terdiri dari polisakarida dan bersifat tidak tahan
panas.
Patogenitas
E. coli tergolong dalam simbiosis komensalis dan opportunis. Kebanyakan
bakteri ini tidak berbahaya, tetapi E. coli yang patogen dapat
menyebabkan penyakit diare, menyebabkan infeksi pada luka dan saluran kemih.
Beberapa bakteri E. coli dapat mengeluar toksin, seperti:
- EPEC (Enteropatogenik Escherichia coli) dapat menyebabkan
penyakit perut.
- ETEC (Enterotoksigenik Escherichia coli) dapat menimbulkan
diare seperti yang disebabkan oleh Vibrio cholera.
- EIEC (Enteroinvasif Escherichia coli) dapat menimbulkan
demam, perut kram, berak berlendir dan berdarah seperti disentri.
- EHEC (Enterohemoragik Escherichia coli), bakteri ini
mengeluarkan toksin yang disebabkan edema dan perdarahan difus di kolon. Dapat
pula menimbulkan sindrom hemolitik oremik. Penyakit ini pada permulaan ditandai
dengan kejang akut dan diare cair yang cepat menjadi darah (Jawet, E., 1984).
- EAgEC (Entero Agregative Escherichia coli) menyebabkan diare
akut dan kronik. Bakteri ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel
manusia. EAgEC memproduksi hemolisin dan ST enterotoksin yang sama dengan ETEC.
Diagnosa
Gejala
E. Coli adalah diare, kram perut, mual dan muntah, mirip gejala pencernaan
biasa, sehingga terkadang diagnosis infeksi E. Coli menjadi terlambat.
Untuk
diagnosa lab dilakukan Isolasi dan Identifikasi.
Isolasi
Identifikasi
1. Media Pemupuk
- Spesimen
ditanam pada media pemupuk (BHI broth), dimana media tersebut meningkatkan
jumlah Escherichia coli. Setelah Diinkubasi 1 x 24 jam, ditanam pada
media eksklusif dan eksklusif selektif.
2. Media Eksklusif dan Eksklusif Selektif
- Mac
Conkey : Koloni
sedang, merah bata atau merah tua, metallik, smooth, keping atau sedikit
cembung.
- EMB
Agar : Koloni
sedang, smooth, keping kehijau – hijauan, metallik.
- Endo
Agar : Koloni
sedang, bulat, smooth, mera – merah tua, metallik.
Uji
Reaksi Biokimia
1.
Uji Fisiologis
Glukosa
|
Laktosa
|
Manitol
|
Maltosa
|
Sukrosa
|
Indol
|
MR
|
VP
|
SC
|
TSIA
|
2.
Tes
Aglutinasi